Welcome Message

twitter

Follow on Tweets

aspek e-commerce

Posted in

E-commerce berpotensi mengurangi biaya transaksi dan waktu, dan juga meningkatkan
efisiensi hubungan antara produksi dan konsumsi. Dari perspektif sejarah, terdapat enam aspek
penting dan menarik dari e-commerce:



1. Deflasi dan Efek Makro-Ekonomi Lain
E-commerce tidak dapat menghilangkan biaya transaksi, namun dapat mengurangi biaya
transaksi secara signifikan dan meningkatkan efisiensi dari semua bagian ekonomi. Pada e-commerce sumber daya tenaga kerja dan modal dikurangi dan digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa.
Beberapa studi berusaha mengukur pengaruh e-commerce pada level makro-ekonomi.
Sebagai contoh, Departemen Komunikasi, IT dan Seni Australia memperkirakan 2.7%
kenaikan output nasional. Studi lain mengatakan perkembangan B2B e-commerce, perlahan
tapi pasti, akan meningkatkan 5% Produk Domestik Nasional. OEDC mengatakan bahwa di
Amerika Serikat, Australia, Denmark, dan Norwegia perubahan produktivitas tenaga kerja
berelasi signifikan terhadap perubahan teknologi.



2. Potensi untuk Menciptakan Pasar Baru
E-commerce membuka kesempatan untuk menciptakan pasar yang lebih luas sehingga
dapat memenuhi permintaan yang tersebar luas. Perusahaan kecil yang kelihatannya tidak
mampu bertahan di kota besar dapat berbisnis dengan cepat di internet. E-commerce berarti
menyediakan layanan global selama 24 jam sehari, 365 hari setahun, yang meningkatkan
kompetitivitas perusahaan secara global dan memberikan konsumen kenyamanan dan
fleksibilitas yang lebih besar.



3. Saling Ketergantungan Antara Perusahaan Bisnis dan Kebutuhan Adanya Agen Penilai
E-commerce meningkatkan saling ketergantungan antara berbagai bisnis, mulai dari
supplier sampai konsumen.
Perdagangan dalam dunia cyber membawa resiko. Sebelum Revolusi Industri, konsumen
membeli produk dari penjual yang telah mereka ketahui identitasnya. Dalam lingkungan bisnis
yang dibawa oleh Revolusi Industri, konsumen tidak lagi membeli langsung dari pembeli yang
sudah dikenal, jadi mereka mengidentifikasi produk yang dibeli melalui merek dagang.
Agen penilai dibutuhkan untuk mengawasi dan menilai kualitas barang dan jasa, serta
mengukur kemampuan pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi.



4. Model Bisnis sebagai Inovasi
Model bisnis yang baru sangat berbeda dari model bisnis tradisional. Model bisnis
Amazon.com dianggap sebagai sebuah inovasi. Tantangan yang paling penting yang dihadapi
organisasi di masa e-commerce adalah perkembangan model dan strategi bisnis yang baru.
Perkembangan ini membawa peluang bagi beberapa pihak dan juga ancaman bagi yang lain.



5. Lingkungan Bisnis yang Baru
Lingkungan bisnis yang baru merangsang bisnis untuk terlibat dalam area yang masih
asing bagi mereka. Sebagai contoh, konsumen dapat menggunakan telepon dengan WAP
untuk melakukan pembelian sehingga tidak perlu lagi menggunakan kartu kredit.
Lingkungan baru ini mempromosikan inovasi dengan dua cara:


meningkatkan efisiensi dalam proses yang inovatif
Konsumen saat ini tidak hanya sebagai pemakai produk, tetapi juga diajak sebagai
partner dalam pembuatan produk untuk mengurangi kegagalan produk.


mengintegrasikan sifat dasar dari teknologi informasi
Perkembangan integrasi teknologi informasi dalam e-commerce memungkinkan
untuk mengikuti ‘reverse product cycle’, di mana setelah proses dijalankan dengan
efisien, lalu diikuti dengan peningkatan kualitas produk, baru setelah itu dibuat produk
yang baru.



6. Pengaruh terhadap Bank
Perdagangan saat ini tidak bisa lepas dari transaksi keuangan. E-commerce dan bank
saling mempengaruhi. Sebagai contoh, dengan adanya e-commerce maka bank tidak perlu
membuka cabang baru. Area di mana bank dapat mengembangkan produk e-commerce
adalah:


Perlindungan bagi peserta e-commerce terhadap penipuan yang muncul dari representasi
identitas yang salah


Bantuan bagi bisnis kecil untuk memasuki e-commerce


Jasa penagihan elektronik


Menawarkan teknologi e-commerce B2B kepada perusahaan.

Comments (0)

Posting Komentar