Welcome Message

twitter

Follow on Tweets

.:Faktor Yang Dipertimbangkan Sebelum Memanfaatkan E-Learning

Posted in

Ahli-ahli pendidikan dan internet menyarankan beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran, antara
lain:
1. Analisis Kebutuhan (Need Analysis)
Kalau analisis ini telah dilaksanakan dan jawabannya adalah membutuhkan
atau memerlukan e-learning, maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan
(Soekartawi, 1995), yang komponen penilaiannya adalah:
Apakah secara teknis dapat dilaksanakan (technically feasible).
Misalnya apakah jaringan Internet bisa dipasang, apakah infrastruktur
pendukungnya, seperti telepon, listrik, komputer, tersedia, apakah ada
tenaga teknis yang bisa mengoperasikannya tersedia
Apakah secara ekonomis menguntungkan (economically profitable);
misalnya apakah dengan e-learning kegiatan yang dilakukan
menguntungkan atau apakah retrun on investment (ROI)-nya lebih
besar dari satu. Apakah secara sosial penggunaan e-learning tersebut diterima oleh
masyarakat (socially acceptable).
2. Rancangan Instruksional
Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan aspek-
aspek (Soekartawi, et al, 1999; Yusup Hashim and Razmah, 2001):
Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran,
cakupan, topik yang relevan dan satuan kredit semester.
Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks,
status pekerjaan, dsb-nya.
Learning context analysis, seperti kompetisi pembelajaran apa yang
diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.
Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan
menurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah
hingga yang sulit, dsb-nya.
State instructional objectives. Tujuan instruksional ini dapat disusun
berdasarkan hasil dari analisis instruksional.
Construct criterion test items. Penyusunan test ini dapat didasarkan
dari tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
Select instructional strategy. Strategi instruksional dapat ditetapkan
berdasarkan fasilitas yang ada.

3. Tahap Pengembangan
Pengembangan e-learning bisa dilakukan dengan mengikuti perkembangan
fasilitas ICT yang tersedia, karena kadang-kadang fasilitas ICT tidak dilengkapi
dalam waktu yang bersamaan. Begitu pula halnya dengan prototype bahan ajar dan
rancangan instruksional yang akan dipergunakan terus dikembangkan dan dievaluasi
secara kontinue.

4. Pelaksanaan
Prototype yang lengkap bisa dipindahkan ke komputer (LAN) dengan
menggunakan format tertentu misalnya format HTML. Uji terhadap prototype
hendaknya terus menerus dilakukan. Dalam tahapan ini seringkali ditemukan
berbagai hambatan, misalnya bagaimana menggunakan management course tool
secara baik, apakah bahan ajarnya benar-benar memenuhi standar bahan ajar mandiri
(Jatmiko, 1997).

5. Evaluasi
Sebelum program dimulai, lebih baik dicobakan dengan mengambil beberapa
sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi.
Masalah-masalah yang sering dihadapi sebagai berikut:
Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti
ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon dan infrastruktur yang
lain.
Masalah ketersediaan software.
Masalah dampaknya terhadap kurikulum yang ada.
Masalah skill and knowledge.
Attitude terhadap ICT

Comments (0)

Posting Komentar