Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan, memproses (mengedit/memanipulasi) dan menampilkan data pada database yang berisi data grafis (peta tematik) dan data alfanumerik (tabulasi). Data grafis merupakan data kasar (raw data), yaitu peta garis Propinsi Jawa Timur. Sedangkan data alfanumerik (atribut) merupakan data statistik yaitu berupa luas lahan dan jumlah produksi dari 34 komoditi, ketinggian dataran, curah hujan dan temperatur rata-rata untuk masing-masing Kabupaten/Kotamadya di Jawa Timur. Data tersebut kemudian diubah dalam format digital (soft copy) dan disimpan dalam database pada sistem komputer. Pada database, data grafis dan data alfanumerik dilakukan proses dengan editing atau manipulasi, kemudian dilakukan analisa keruangan secara komprehensif dan terintegrasi artinya dapat dibandingkan secara menyatu dalam satu sistem yang sama sehingga akan memudahkan dalam melakukan analisa. Dari analisa tersebut dapat dihasilkan analisa yang subtansial yang dapat digunakan sebagai sumber informasi atau bank data. Untuk lebih memudahkan dalam analisa kualitatif dibuat 5 (lima) klasifikasi berdasarkan hasil tampilan pada data grafis (peta) yaitu kurang sekali, kurang, sedang, banyak dan banyak sekali. Selain itu juga digunakan grafik yang menunjukkan trend atau kecenderungan pengembangan komoditi dengan didasarkan data temporal (dari tahun ke tahun) sehingga dengan data ini diharapkan dapat dipilih komoditi unggulan atau yang diandalkan dikemudian hari oleh Kabupaten/Kotamadya tersebut.
Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan, memproses (mengedit/memanipulasi) dan menampilkan data pada database yang berisi data grafis (peta tematik) dan data alfanumerik (tabulasi). Data grafis merupakan data kasar (raw data), yaitu peta garis Propinsi Jawa Timur. Sedangkan data alfanumerik (atribut) merupakan data statistik yaitu berupa luas lahan dan jumlah produksi dari 34 komoditi, ketinggian dataran, curah hujan dan temperatur rata-rata untuk masing-masing Kabupaten/Kotamadya di Jawa Timur. Data tersebut kemudian diubah dalam format digital (soft copy) dan disimpan dalam database pada sistem komputer. Pada database, data grafis dan data alfanumerik dilakukan proses dengan editing atau manipulasi, kemudian dilakukan analisa keruangan secara komprehensif dan terintegrasi artinya dapat dibandingkan secara menyatu dalam satu sistem yang sama sehingga akan memudahkan dalam melakukan analisa. Dari analisa tersebut dapat dihasilkan analisa yang subtansial yang dapat digunakan sebagai sumber informasi atau bank data. Untuk lebih memudahkan dalam analisa kualitatif dibuat 5 (lima) klasifikasi berdasarkan hasil tampilan pada data grafis (peta) yaitu kurang sekali, kurang, sedang, banyak dan banyak sekali. Selain itu juga digunakan grafik yang menunjukkan trend atau kecenderungan pengembangan komoditi dengan didasarkan data temporal (dari tahun ke tahun) sehingga dengan data ini diharapkan dapat dipilih komoditi unggulan atau yang diandalkan dikemudian hari oleh Kabupaten/Kotamadya tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments (0)
Posting Komentar